ADVERTISEMENT
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Toko >>
Home Galeri

Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki Mencintai Orang Jawa

Oleh: Bang Oemar (Hawariy Pusat)

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-06-13
in Galeri, Kebangsaan, Keislaman, Pendidikan, Pengajian
0 0
0
Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki Mencintai Orang Jawa

Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki Mencintai Orang Jawa (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Kisah tentang kecintaan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki, Imam Ahlussunnah Waljamaah Abad 21 terhadap orang-orang Jawa (baca Indonesia) dituturkan oleh Kiai Thoifur Mawardi dalam acara Haul Ke 18 Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki di PP. Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri pada Sabtu malam Ahad (23 April 2022). Lebih detail, Kiai Thoifur menceritakan bahwa Abuya lebih memilih menampung santri dari Jawa untuk tinggal di dalam pondok, baik saat masih berada di distrik Utaibiyah maupun saat berada di kawasan Rushaifah Makkah saat ini. Sementara santri dari luar negeri, disewakan rumah di luar oleh Abuya dan tidak tinggal di dalam ma’had.

“Orang-orang Jawa (Indonesia) itu akhlaknya baik, iktikad (keyakinan) nya juga baik. Jangan dicampur dengan orang dari luar negeri. Kalau dicampur, nanti orang-orang Jawa akan ketularan tidak baik.” Beginilah dawuh Abuya Al Maliki seperti yang ditirukan oleh Kiai Thoifur.

Kiai asal Purworejo yang masyhur sebagai santri seringkali ditunjuk oleh Abuya Al Makiki untuk menjadi penghubung komunikasi dengan Kanjeng Nabi ini menjelaskan bahwa orang-orang Jawa itu memang luar biasa. Akhlaknya. Keyakinannya. Bagaimana mereka menghormati para ulama, dan bagaimana pula mereka mencintai para dzurriyah Nabi. Sangat luar biasa. Tak heran jika Abuya Al Maliki sangat mencintai orang-orang Jawa.

Mengenai metode dakwah Abuya Al Maliki, Kiai Thoifur menegaskan bahwa gurunya mengedepankan hikmah dalam berdakwah. Karena metode hikmah ini lebih mudah diterima oleh orang awam, bahkan oleh lintas tingkatan. Beda dengan metode “mauidzah” yang terkadang orang-orang awam tidak mudah untuk mencerna. Maka, dengan hikmah, mulai dari yang awam hingga intelektual, akan menerimanya.

“Suatu ketika, saat itu saya masih ngaji ke Abuya di Makkah, seorang Menteri Perencanaan di Saudi sedang merencanakan pembuatan jalan tol. Kebetulan jalan tol tersebut melintas di makam Sayyidah Maimunah, istri Rasulullah. Karena akan dilewati oleh jalur jalan tol, tentu makam tersebut harus digusur…” tutur Kiai Thoifur.

“Abuya guru saya keberatan dan mengirim surat kepada pemerintah. Namun, pihak pemerintah sudah bertekad bulat menggusur makam Ummul Mukminin tersebut. Semua sudah siap. Alat-alat berat siap beroperasi…” tutur Kiai Thoifur.

“Malam hari sebelum penggusuran, si menteri bermimpi bertemu Sayyidah Maimunah. Dalam mimpi tersebut, Sayyidah Maimunah berkata kepada si menteri, ‘Jika anda berani menggusur makam saya, jangan berharap anda akan mendapat syafaat dari Rasulullah suami saya’, dawuh Sayyidah Maimunah…”

“Malam itu juga, si Menteri Perencanaan tersebut langsung menelpon para pelaksana proyek jalan tol. Lalu memerintahkan agar membatalkan penggusuran makam Sayyidah Maimunah. Bahkan peta perencanaan itu akhirnya diganti total oleh si menteri…” cerita Kiai asal Purworejo itu.

Memang, dawuh Kiai Thoifur, terkadang ada orang yang lebih percaya jika ditegur oleh orang yang sudah meninggal daripada ditegur oleh yang masih hidup. Seperti si menteri ini. Dan betapa senangnya Abuya Al Maliki mengetahui kegagalan proyek tol yang melintas di makam Ummul Mukminin ini.

Baca juga: Tempat Wisata Favorit Jamaah Haji

Lalu Kiai Thoifur meneruskan cerita lain terkait kekuatan hikmah yang berangkat dari kemustajaban doa. Bahwa ketika beliau masih ngaji kepada Abuya Al Maliki di Makkah ada kejadian yang di luar nalar. Yaitu apa yang terjadi pada anak dari Hisyam Nadzir, Menteri Perminyakan Saudi pengganti Zaki Yamani.

Anak sang menteri menderita penyakit akut yang harus dibawa ke Amerika. Di dalam otaknya ada semacam ulat atau virus yang mengharuskan untuk dioperasi. Dan biasanya, operasi otak ini seringkali berujung kematian. Hisyam Nadzir kewalahan menghadapi penyakit yang menimpa anaknya.

Kemudian sang menteri memutuskan untuk pulang ke Madinah. Dia bertekad mendatangi Makam Rasulullah, dan akan bertabaruk dengan debu-debu yang ada di dalam kamar makam Nabi atau yang dikenal dengan “turbatul hujroh”.

Setibanya di Madinah, Hisyam Nadzir kemudian masuk ke dalam makam Rasulullah, lalu mengambil debu-debu yang baru saja disapu dari dinding mulia makam Kanjeng Nabi. Turbatul Hujrah itu dibawanya ke Amerika sebagai media untuk mengobati anaknya yang akan dioperasi.

اللهم يا الله، اتوسل إليك بتربة حجرة نبييك أن تشفي ولدي

“Allahumma Ya Allah. Dengan keberkahan debu-debu kamar Nabi-Mu, aku ingin menjadikannya sebagai obat untuk anakku.” Demikianlah munajat Menteri Perminyakan ini sembari memegang ‘turbatul hujroh’ tersebut.

Beberapa jam menjelang proses operasi, dokter memeriksa kembali kondisi si anak menteri. Subhanallah, ternyata virus atau bakteri yang menjalar di otak si pasien seketika hilang. Penyakitnya tiba-tiba sembuh. Dan tak jadi dioperasi.

Inilah yang disebut dengan hikmah, dawuh Kiai Thoifur. Dimana metode hikmah ini bisa diterima oleh semua kalangan. Oleh kaum awam maupun yang alim. Untuk bisa berdakwah dengan hikmah ini harus memiliki hati yang jernih, tidak bercampur dengan makanan yang tidak halal, sehingga doanya mudah terkabulkan.

Dan masih ada beberapa kisah yang dituturkan oleh Kiai Thoifur terkait manhaj dakwah Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki yang kali sedang diperingati haulnya yang ke 18. Semoga kita mendapatkan keberkahan dari sohibul haul, Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki. Alfatihah.

Oleh: Bang Oemar (Hawariy Pusat) Jedong Malang, 25 April 2022

Tags: Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki
Previous Post

Ijazah Bagi yang Melahirkan, Mudah dan Selamat

Next Post

Hal Penting dalam Haji yang Harus Diingat

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Hal Penting dalam Haji yang Harus Diingat

Hal Penting dalam Haji yang Harus Diingat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

  • Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    Ribath Nouraniyah, Rumah Aswajanya Buya Arrazy Hasyim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Buya Arrazy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istri Ketiga Pendiri ACT Terima Aliran Dana Umat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendiri ACT, Dekat PKS dan Kritik Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Palsu di Kitab Durratun Nasihin, Adakah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • "Jika kamu takut diterpa angin kencang, jangan pernah punya cita-cita untuk jadi pohon yang tinggi," dawuh dari KH Achmad Chalwani.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #annawawi
  • Keluarga besar Tebuireng Initiatives mengucapkan selamat kepada Bapak KH Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. atas amanah baru sebagai Mudir Ma
  • "Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad," Al-Ghazali.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #quotesoftheday #alghazali
  • Hukum wukufnya orang yang sedang haid pernah dibahas oleh al-Imam al-Nawawi dalam kitab al-Idlah bahwa salah satu adab wukuf adalah dilakukan dalam keadaan suci.  Dengan demikian, wukuf yang dilakukan jamaah haji yang tengah menstruasi adalah sah, meski ia kehilangan keutamaan wukuf dalam keadaan suci. Al-Nawawi berkata:  اَلسَّابِعَةُ الْأَفْضَلُ أَنْ يَكُوْنَ مُسْتَقْبِلًا لِلْقِبْلَةِ مُتَطَهِّرًا سَاتِرًا عَوْرَتَهُ فَلَوْ وَقَفَ مُحْدِثًا أَوْ جُنُبًا أَوْ حَائِضًا أَوْ عَلَيْهِ نَجَاسَةٌ أَوْ مَكْشُوْفَ الْعَوْرَةِ صَحَّ وُقُوْفُهُ وَفَاتَتْهُ الْفَضِيْلَةُ  “Kesunnahan dan adab wukuf yang ketujuh. Yang lebih utama adalah menghadap kiblat, suci dari hadas dan menutupi aurat. Sehingga bila seseorang wukuf dalam keadaan berhadats, junub, haid, terkena najis atau terbuka auratnya, maka sah wukufnya dan ia kehilangan keutamaan” (Syaikh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawi, al-Idlah, Beirut-Dar al-Hadis, hal. 313).  Berdasarkan referensi tersebut dapat dipahami bahwa kondisi menstruasi tidak mencegah kebsahan wukuf, sebab hanya berkaitan dengan keutamaan, bukan kewajiban.  Kaidah fiqih menegaskan, “al-Wâjibu lâ yutraku illâ li wâjibin” (kewajiban tidak dapat ditinggalkan kecuali karena kewajiban lainnya), sebagian ulama meredaksikan dengan bunyi kaidah “al-wâjibu lâ yutraku li sunnatin” (kewajiban tidak boleh ditinggalkan karena kesunnahan).  Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #haji2022 #haji #hajiindonesia
  • Idul Adha beda di tahun 2022 nampaknya bakal jadi kenyataan. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.  Ketetapan ini dituangkan dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah. Meski demikian, hingga kini pemerintah belum menentukan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.  “Idul Adha (10 Dzulhijjah1443 H) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M,” bunyi Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah dikutip pada Senin (20/6/2022).  Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin memaparkan, jika mengacu pada garis tanggal Kriteria Baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.  Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.  “Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443, yang waktunya akan diinformasikan lebih lanjut oleh Kementerian Agama,” tandasnya.  Selengkapnya baca di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #haji #haji2022 #iduladha #nahdlatululama #muhammadiyah
  • "Orang yang beriman tidak hanya berikhtiar, tapi juga tawakkal dan berdoa", dawuh dari KH A. Mustofa Bisri.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #dawuh #mutiarahikmah #nahdlatululama #nahdliyin #gusmus #gusmusquotes
  • Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy
  • "Berwudhulah dengan cinta, sebelum berwudhu dengan air. Sungguh, tidak boleh shalat dengan hati penuh kedengkian, dendam, dan kebencian," Jalaluddin Rumi.  Baca artikel Tebuireng Initiatives lainnya di tebuireng.co atau klik link di bio.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #quotes #mutiarahikmah #mutiararumi #quotesoftheday #rumi
  • إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  Keluarga besar Tebuireng Initiatives turut berdukacita atas wafatnya Hashaim Shah Wali Arrazy, putra kedua Abuya Dr. Arrazy Hasyim, MA.  #tebuirenginitiatives #tebuireng #pesantren #santri #duka #arrazyhasyim #ribathnouraniyyah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Toko >>

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist