• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 186: Janji Allah kepada Hamba yang Berdoa

Thowiroh by Thowiroh
2024-10-20
in Al-Qur'an
0
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 186 Janji Allah kepada Hambanya yang Berdoa. (Ist)

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 186 Janji Allah kepada Hambanya yang Berdoa. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Surah Al-Baqarah ayat 186 merupakan salah satu ayat yang membahas terkait janji Allah kepada hambanya yang berdoa bahwa Allah akan selalu mengabulkan segala doa dan tidak pernah menyia-nyiakannya. Ayat tersebut berbunyi:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ 

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S Al-Baqarah:186)

Ayat ini merupakan janji Allah terhadap hambanya yang berdoa. Sehingga hal ini cukup menjadi penyemangat bagi setiap orang untuk tidak berputus asa terhadap doa yang telah dipanjatkan. Dalam ayat lain juga dijelaskan:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ 

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). (Q.S Al-Ghafir:60)

Berdoa merupakan bentuk komunikasi seorang hamba dengan tuhannya. Berdoa juga disebut sebagai ibadah karena dalam praktiknya menunjukan penghambaan diri kepada Allah dengan menyatukan semua harapan pada-Nya.

Dua ayat diatas menjadi penjelas bagi hambanya untuk tidak pernah berputus harapan dalam berdoa karena Allah pasti akan mengabulkan setiap doa selama konten atau isi doa tersebut baik. Akan tetapi, bentuk pengabulan doa bermacam-macam. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama.

Salah satunya adalah Imam Al-Baijuri di dalam kitabnya Tuhfatul Murȋd ‘alȃ Jauharatit Tauhȋd yang menjelaskan bahwa diantara bentuk dari pengabulan doa yang pertama yakni Allah memberikan kepada hambanya persis seperti apa yang diminta dengan segera.

Kedua dengan menunda untuk memberikan apa yang diminta di lain waktu karena adanya kemaslahatan di lain waktu tersebut. Sehingga seorang yang berdoa diharuskan untuk menunggu dengan sabar dalam kurun waktu yang tidak sebentar.

Ketiga, Allah mengabulkan doa hambanya dalam bentuk lain yang tidak sesuai dengan apa yang diminta yang pada hakikatnya apa yang diberikan Allah adalah lebih baik daipada apa yang diminta.

Meski Allah telah berjanji akan pengabulan doa yang dipanjatkan hambanya sebagaimana yang tercantum dalam ayat Al-Qur’an, akan tetapi kita juga harus memperhatikan ketentuan dan tata cara yang baik dalam berdoa agar doa kita diijabah oleh Allah.

Diantara hal yang harus diperhatikan ketika berdoa adalah mengakui kerendahkan diri dihadapan Allah dan memuji keagungan-Nya seperti yang disebutkan dalam surahAl-A’raf ayat 55 yang
artinya “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah menjaga diri dari seuatu yang haram sebab hal tersebut bisa menjadi wasilah ditolaknya doa kita. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis:

‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim)

Demikian bisa disimpulkan bahwa meski terdapat janji Allah akan adanya pengabulan setiap doa akan tetapi setiap hamba juga harus memperhatikan betul tata cara berdoa yang benar yang mana hal tersebut bisa menjadi wasilah dikabulkannya doa oleh Allah swt.

Baca juga: Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa Menurut Kitab Irsyadul ‘Ibad

Previous Post

Ini Amal Berbakti ke Orang Tua ketika Keduanya Sudah Lama Wafat

Next Post

Pengasuh Pesantren Tebuireng Jelaskan Tantangan Santri di Era Digital

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Pengasuh Pesantren Tebuireng Jelaskan Tantangan Santri di Era Digital. Foto: YouTube Tebuireng Official.

Pengasuh Pesantren Tebuireng Jelaskan Tantangan Santri di Era Digital

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Memahami Macam Makna Musibah dalam Al-Qur’an
  • Gubernur Khofifah: Guru sebagai Fondasi Ekosistem Pendidikan yang Maju
  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng