tebuireng.co– Hari Asyura adalah salah satu hari yang istimewa, banyak sekali keutamaan dan pahala yang terkandung di dalamnya, maka sudah sepatutnya kita harus benar-benar manfaatkannya untuk meraih ridha dan pahala dari Allah.
Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus al-Makki, ulama Syafi’iyah terkemuka dan pengajar di Masjid al-Haram membuat nadzam yang memuat beberapa amalan yang dianjurkan di hari Asyura, menuliskannya dalam bentuk nadzam berikut:
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ
صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ
وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ
“Ada 10 amalan di hari Asyura, yang ditambah lagi 2 amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit, dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.”
(Kanz an-Najah wa as-Surur fi ad-Ad’iyah al-Ma’tsurah al-Lati Tasyrah ash-Shudur, hal. 82)
Untuk sedekah, kita beruntung, para ulama dan salafussalih sudah mengajarkan dan membiasakannya, dalam bentuk tradisi “Bubur Syuro”, tentu jikalau kita mempunyai kelebihan rezeki, maka akan lebih baik jika bersedekah dengan nialai yang lebih besar.
Amalan lain yang tidak kalah pentingnya pada hari Asyura, adalah puasa sunnah Asyura, yang salah satu fadhilahnya adalah dapat menghapus dosa selama 1 tahun yang lalu.
Bahkan disebutkan dalam kitab Irsyadul ‘Ibad karya Imam asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin al-Malibari: “Sesungguhnya yang berpuasa pada hari Asyura bukan hanya manusia, akan tetapi hewan/binatang buas juga ikut berpuasa.”
Keterangan tersebut dapat kita ambil sebagai penambah semangat dalam melaksanakan puasa di hari Asyura, sebab tentu dalam hal ini kita tidak ingin kalah dengan semangatnya hewan dalam berpuasa.
Dan bagi kita, jangan lupakan puasa pada tanggal 9 Muharram (puasa Tasu’a), hal ini untuk membedakan kita dengan kaum Yahudi.
Tambahan, salah satu kebiasaan para ulama saat hari Tasu’a, mereka melakukan ziarah ke makam para Wali Allah dan Ulama. Hal ini untuk menambah keberkahan di hari yang baik, dan sebagai salah satu persiapan dalam menyambut hari Asyura.
Kemudian yang ingin rejekinya dipermudah dan diberkahi, dapat mengamalkan amalan sedekah di hari Asyura. Hal ini juga yang diamalkan oleh Imam Sufyan bin Uyainah. Beliau bahkan mengamalkan hal ini selama kurang lebih 50-60 tahun. Dan hasilnya, Allah berikan kemudahan, kelimpahan, dan keberkahan dalam rezekinya.
Saat ada yang bertanya tentang rahasia dari harta yang datang begitu banyak kepadanya, Imam Sufyan bin Uyainah menjawab, “Lihat aku saat hari Asyura.” Ternyata pada hari itu beliau ternyata menghabiskan hartanya untuk sedekah. Bahkan disebutkan dalam kitab Syarah Irsyadul ‘Ibad karya Syekh Ihsan al-Jampesi, saking banyaknya harta yang dimilikinya, Imam Sufyan bin Uyainah sampai menghabiskan waktu 3 hari untuk membagikan semua hartanya. Karena itu, saat hari Asyura perbanyak dan lebihkan uang belanja untuk keluarga, niatkan sebagai sedekah untuk mendapat ridha dan balasan dari Allah.
Oleh: Ustadz Khoirul Anam
Baca juga: Suhaib ar-Rumi Meninggalkan Seluruh Hartanya Demi Hijrah